Nyala
Nyala itu pernah ada disana.
Sebelum semua ekspetasi manusia memadamkannya perlahan.
Nyala itu pernah disana.
Sebelum senyumnya hilang, tidak tau kemana.
Berlari, berlari dan berlari.
Bertanya kapan terakhir kali ia bahagia untuk diri.
Berlari, berlari, dan berlari.
Bertanya kemana dirinya yang dulu pergi.
Namun ia berbeda, dan tidak ada tempat untuknya kecuali ia berubah.
Agar bahagia, kata mereka.
Bahagia yang mana?
Bahagia sesuai kata siapa?
Pada akhirnya nyala hidup untuk mati, demi memenuhi semua ekspetasi manusia-manusia ini.
Dan mereka bahagia, namun nyala tidak pernah lagi ada.