Suatu
Suatu pertama ia ingin terbang.
Saat separuh awal mula diri memilih meninggalkan diri terlalu dini.
Suatu kedua ia ingin terbang.
Saat kenyataan menghempaskannya keras pada jati diri yang akan selalu dihakimi.
Suatu ketiga ia ingin terbang.
Saat cinta pertamanya menyusul pergi abadi menyisakan kekosongan yang tidak pernah mampu terisi lagi.
Suatu keempat ia ingin terbang.
Saat dimana realita mengikisnya pelan-pelan.
Meninggalkan jasad tanpa harapan, yang hanya mampu menjalani kenyataan.
Suatu kelima ia tidak ingin terbang.
Saat pelukan itu kembali menghampiri.
Memberinya hidup ditiap detik tangan tertaut tidak terlepaskan.
Suatu keenam ia ragu ingin terbang.
Saat dekapan kecil itu datang.
Memberi nyala namun juga mengunci langkah.
Suatu ketujuh ia tetap ingin terbang.
Saat suara dalam tidak pernah meninggalkannya dalam kesendirian.
Mengajaknya melangkah perlahan diantara patah-patah yang tidak pernah hilang.
Ia tetap selalu ingin terbang.
Namun tidak keatas langit.
Ia ingin terbang jatuh ke bumi.