Manusia
Apa yang meresahkanmu perlahan?
Mengapa hati kelabu tak kunjung sudah?
Apa yang membuatmu hilang arah?
Mengapa nanar terus menghantui rasa?
Dan segera manusia mulai mengambil peran.
Menjadi yang menyakiti atau tersakiti.
"Aku membenci manusia", ucapmu.
Lalu aku membalas, "tapi kau juga adalah manusia".
"Lalu? Apa yang bingungkan? Bukankah terjawab?".