Berlari dan Melupa
Aku ingin punya kekuatan melupakan.
Lelah, lelah, lelah.
Bayangan kejadian itu masih berlari-lari dikepala.
Maafkan, kata mereka.
Ikhlaskan, ucap mereka.
Jangan dipikirkan, ujar mereka.
Andai aku seperti mereka.
Mereka yang biasa-biasa saja seperti kebanyakan manusia.
Siapa yang ingin lelah terus dan terus?
Siapa yang tidak ingin melupa rasa sakit?
Andai aku tidak berbeda.
Andai aku bisa mudah melupa.
Namun tiap kejadian berbekas, berlari dikepala tanpa diminta.
Mencoba untuk melupa, namun ia masih tetap disana. Berlari dan tidak berhenti.